Rabu, Maret 26, 2025
BerandaFOKUS BERITA JABARCiamisMiris,,,Peserta Didik Di Kabupaten Ciamis Menuju Krisis Moral, Adab, Etika Dan Akhlak...

Miris,,,Peserta Didik Di Kabupaten Ciamis Menuju Krisis Moral, Adab, Etika Dan Akhlak Di Era Digitalisasi

Kabupaten Ciamis,-Www.tabloidfbi.com,- Adanya pemberitaan terkait kekerasan seksual, pelecehan seksual, pergaulan bebas di dunia pendidikan ini tidak bisa dianggap sepele, ketika perilaku penyimpangan siswa dalam dunia pendidikan diperbandingkan seperti grafik antara siswa siswi atau pelajar yang nakal contohnya ternyata lebih sedikit dibanding yang baik, seolah 1:10 itu bukan sesuatu yang berbahaya bagi dunia pendidikan maka itu pemikiran yang sangat buruk, hal tersebut diungkapkan oleh aktivis pemerhati pendidikan Andi Ali Fikri di sela sela kegiatannya.

“Berita yang terus menerus mengangkat fenomena tersebut harusnya menjadi bahan refleksi bagi dunia pendidikan, Dan realitanya tidak bisa dibuat dikotomi bahwa kekerasan seksual, penyimpangan seksual itu hanya lembaga pendidikan tertentu saja, karena ini sudah masuk kesemua lembaga pendidikan baik swasta maupun negeri serta lembaga pendidikan yang ber basic agama,” ujarnya.

Andi menambahkan, hal yang paling bijak adalah mulai semua pihak dari pemerintahan, sistem pendidikan dari unsur guru sampai orang tua serta masyrakat dewasa untuk melakukan kolaborasi secara serius, satu hal yang perlu di ingatkan bahwa lemahnya memahami karakter generasi masa sekarang usia 8-23 tahun itu adalah generasi Zelanial dimana masa ini bersentuhan langsung dengan dunia teknology atau disebut era digitalisasi. Minggu 30/0/6/2024

“Banyak yang bingung untuk memahami dan membedakan apa itu moral, adab, etika dan akhlak, dan ini terkikis oleh efek liberasi informasi digital saat ini, bahwa moral, adab dan etika bersifat makna yang sempit dimana kaitan seperti perlilaku adat dan istiadat satu masyarakat,” ucapnya.

“Jepang merupakan negara yang dikenal dengan negara yang memiliki adab tapi satu sisi lain berita timpang bahwa krisis bundir tinggi dan pornografi cukup tinggi, lalu apa itu akhlak ini urgensinya, akhlak itu konsep agama dimana landasannya adalah alquran dan hadist, akhlak adalah cermin dari efek ibadah dan memahmi agama sesuai ketentuan, dari sisi inilah jelas ada perbedaan tajam antara adab, moral, etika dan akhlak,” paparnya.

Andi juga menuturkan, diera digitalisasi liberal sekarang, dunia pendidikan harus lebih menekankan pada akhlak, pola penyampian ilmu sudah tidak ada lagi dikotomi antara ilmu umum dan agama, tetapi justru harus menguatkan, maka guru matematika, biologi dan fisika yang sering di kategorikan ilmu umum harus bisa menyampaikan pesan keagamaan didalam menerapkan pelajarannya.

“Seperti apa pesan agama dalam ilmu matematika, apa pesan agama dalam ilmu biologi dan seterusnya, maka guru bukan hanya digugu dan ditiru tapi masuk pada ranah pendidik yang beroreintasi dia menjadi guru pendidik akan mencetak generasi siswa berakhlak kemudian hari, tentu ini perlu sebuah proses pelatihan capasity building dalam lembaga pendidikan, karena tujuan dibangun lembaga pendidikan adalah untuk mencetak generasi bukan hanya pintar tapi memilki akhlak,” jelasnya.

“Dan jika ini bisa menjadi masukan atau tekanan bahwa anak generasi alpha generasi zelanial harus dibuat regulasi yang ketat, maka peran pemerintah harus turun membuat peraturan baik perbup paling sederhana, mengingat era digital ini sudah masuk konsep liberalisasi dari berbagai sisi salah satunya media sosial,” imbuhnya.

Perlu ada proteksi melalui aturan yang ketat, tanpa mengurangi aspek kepentingan pendidikan bahwa siswa harus melek teknologi, sepakat jika pelajar harus melek IT tapi harus ada pesan agama dalam dunia IT, jangan dilepas dalam penggunaannya karena harus di akui dunia digital saat ini jika tidak dikontrol akan mendegradasi mental dan moral manusia bahkan menghancurkan perdaban generasi kemudian hari.

“Generasi melanial sudah masuk ke genarasi tua, pensiun dan meninggal, jika tidak memikirkan generasi selanjutnya dengan arus zaman yang semakin tidak terkontrol apakah ada jaminan bangsa ini akan baik baik saja?, maka meski badai sudah ada setidaknya tidak terlambat mambuat payung atau proteksi sejak sekarang sebelum ahirnya nanti semua orang dewasa, orang tua dan guru serta pemerintah menyesal melihat anak anaknya generasi zelanial ini mati moral etikanya dan mati akhlaknya,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments