Rabu, Januari 22, 2025
BerandaFOKUS BERITA JABARSumedang" VIRAL. " Maraknya Dugaan Jual Beli Kain Batik Kasumedangan Ditingkat SMP...

” VIRAL. ” Maraknya Dugaan Jual Beli Kain Batik Kasumedangan Ditingkat SMP Di Kabupaten Sumedang Seharga Rp.200.000 ” Kabid SMP ” Disdik Sumedang Tidak Pernah Perintahkan Guru Beli Kain Batik Kasumedangan.

Viral “” maraknya adanya dugaan jual beli kain Batik Kasumedangan di tingkat sekolah SMPN se – sumedang “” Kabid SMP Bahwa Disdik Sumedang Tidak Pernah Perintahkan Beli Kain Batik Kasumedangan.

Sumedang FBI. www.tabloidfbi.com- Kamis , 21/11/2024 Mediasi antara supplier batik Kasumedangan ahkirnya di gagas oleh Bapak Adit Satyana di ojolali sumedang kota .pertemuan antara ketua Dpc LSM Lidik sumedang yang juga sebagai kepala biro media tabloid FBI crew di ojo lali atas adanya undangan dari bapak Adit sutyana yang informasinya diminta oleh Hj Purwaningsih sebagai suppleir kain batik kasumedang.

Atas undangan dari bapak adit sutyana tersebut , Crew Media Fokus Berita Indonesia ( FBI ) ” cetak & online ” Bersama ketua LSM Lidik sumedang hadir di Ojolali Sumedang kota.

Berawal dari chating WhatsApp CEO Fokus Berita Indonesia H.N Mujianto yang meminta konfirmasi kepada Hj Purwaningsih yang diduga selaku supplier Batik Kasumedangan yaitu pada hari senin tanggal 18 November 2024,Namun tidak mendapatkan jawaban yang jelas dari pihak supplier alias tidak ada respon,Adapun konfirmasi dan permintaan klarifikasi tersebut karena adanya keluhan dari para guru , baik ASN maupun PPPK dan honorer dilingkungan disas pendidikan sumedang yang masuk ke Media FBI juga LSM LIDIK Sumedang.

Sehingga menurut ” Oesep Sarwat ” selaku ketua DPC LSM LIDIK Sumedang menjelaskan ” dikarenakan tidak ada Jawaban akhirnya LSM LIDIK membuat surat audensi yang ditujukan kepada Kadisdik Kabupaten Sumedang yang tembusanya disampaikan kekejaksaan Negeri Sumedang dengan nomor surat 81/LSM LIDIK/XI/2024,Tertanggal 18/11/2024 perihal dugaan adanya praktek jual beli / markup seragam batik Kasumedangan,imbuhnya.

Setelah surat dilayangkan di Kejaksaan Negeri Sumedangย  hari rabu 20/11/2024 baru ada telepon dari Bapak Adit Satyana hari kamis 21/11/2024 kurang lebih antara pukul 15.00 wib. bahwa bapak adit sutyana mau merapat kekantor FBI,Namun tidak terlaksana dikarenakan faktor Alam saat itu hujan dan tidak adanya kendaraan ,Baru keesokan harinya pertemuan itu baru terlaksana diojolali di kota sumedang yang diawali dengan pertemuan antara Ceo FBI dan Dpc LSM Lidik kabupaten Sumedang dirumah makan yang dulunya dikenal sebagai Rumah makan Ojo Lali ,kata Oesep.

Bapak adit sutyana yang mewakili Hj Purwaningsih selaku supplier kain batik kasumedangan yang diminta memediasi menyampaikan bahwa tidak ada Mou secara resmi dengan pihak Dinas Pendidikan kabupaten Sumedang terkait jual beli kain batik kasumedanganย  ke sekolah – sekolah di tingkak SMPN diwilayah sumedang.

Adit sutyana sebagai orang yang disuruh mempasilitas menyampaikan bahwa betul adanya jual beli kain batik kasumedangan tersebut yang sebagai supplaer salah satunyaย  ibu hj purwaningsih ditingkat sekolah SMPN .Lanjutnya

Adit sutyana juga menegaskan bahwa Ada tiga pengusaha yang menawarkan produk Batik Kasumedangan mulai tingkat sekolah TK , SDN dan SMPN . Di antaranya ada pengusaha yang dari Jatinunggal. Dan pengusaha dari Rancakalong, Akan tetapi kain Batik kasumedangan yang dari Bu hj Puwaningsih yang kepakai dan memenuhi kriteria ” ucapnya “.

Selaku supplier batik Kasumedangan ” Hj Purwaningsih ” yang lebih akrap di sapa dengan sebutan Mba Pur melalui, Adit sutyana yang notabene masih merupakan Insan Pers meminta supaya hal tersebut yang berkaitan dengan dugaan penjualan Batik Kasumedangan ditingkat sekolah SMPN tidak di publikasikan beritanya Oleh media tabloid FBI ” cetak & online ” bahkan melalui Adit sutyana suppleyer kain batik kasumedangan meminta nomor rekening dari Ceo FBI serta,ย  adit sutyana sempat menyampaikan agar dari Ceo Tabloid FBI mau mengutarakan terkait besaran uang agar tidak masuk publikasi berita terkait jual beli kain kasumedangan tersebut.tetapi baik dari pihak LSM LIDIK maupun dari Media Fokus Berita Indonesia tidak memberikanya Rekening yang diminta saudara adit satyana.

Dalam pertemuan antara adit sutyana juga beberapa kali meminta ke ceo FBI untuk mau mengeluarkan nominal uang berapa agar tidak menjadi berita terkait jual beli kain kasumedangan tersebut ,

Oesep sebagai kontrol sosial menyampaikan ” bahwa hal tersebut sudah merupakan pelecehan atas produk karya Jurnalistik yang dilindungi oleh Undang Undang pokok Pers nomor 40 tahun 1999 ,tukasnya.

Adit sutyana yang diminta mbak pur sebagai yang mediasi dengan pihak media FBI dan Dpc LSM Lidik sumedang sesekali juga menyampaikan bahwa Mba Pur sendiri masih ada kaitan kekerabatan ” Family ” dengan istri Kapolres Sumedang .hal tersebut dijelaskan oleh oesep bahwa itu tidak ada kaitanya dengan kami,

Lanjutnya oesep Selain punya hak publikasi selaku Insan Pers kami juga selaku LSM dilindungi oleh undang undang antara lain Undang Undang Dasar tahun 1945,Undang Undang nomor 39 tahun 2008 Tentang Kementrian Negara,Undang Undang nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,Undang undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi publik serta Undang Undang nomor 17 tahun 2013 tentang Informasi Kemasyarakatan ditambah AD/ART LSM LIDIK,tandasnya

Saat pertemuan di bekas rumah makan ojo lali di kota sumedang hadir juga hj.purwaningsih dan putrinya yang terkadang mewakili ibunya dalam suatu hal. Terkait dugaan adanya jual beli kain batik kasumedangan itu yang disampaikan ada 3 katagori yaitu mulai di tingkat TK , tingkat SDN dan ditingkat SMPNย  yang nilai modalnya juga tidak sedikit.

Hj.Purwaningsih dan putri menyampaikan bahwa dirinya hanya menjual kain batik kasumedangan di tingkat SMPN yang ada disumedang .dan untuk tingkat TK serta SDN pihak tidak pernah menjual.

Lanjutnya bahwa pihaknya dalam jual beli kain batik kasumedangan tidak memaksa dalam menjual kain batik kasumedangan tersebut baik ke guru ASN , PPPK dan honorer. Lanjutnya bahwa pihaknya dalam menjual tidak ada kaitan dengan.dinas pendidikan sumedang. Dan dalam jual beli kain batik kasumedangan itu bisa dicicil katanya.saat dikonfirmasi sekitar berapa kain batik kasumedangan yang sudah dijual ditingkat sekolah SMP , hj purwaningsih menyampaikan baru kurang lebih sekitar 500 kain sebab belum semuanya sekolah ” jelasnya.

Kutipan penjelasan Adit satyana saat bertemu dengan putri dan mbak pur kepada media FBI menyampaikan melalui pesan singkatkannya sebagai berikut :

“Waalaikumssalam.”

Mengenai pakaian batik, saya selaku pengusaha diawali dengan menawarkan baju motif batik dgn design yg kami buat disebut “batik kasumedangan” bahkan telah memiliki hak cipta selanjutnya dipercaya pihak dinas khususnya ibu bapak guru, sehingga kami berani menawarkan dan menjual.

Kami tdk punya rekomendasi khusus dari dinas, dari Pak Kadis atau siapapun. Untuk pembelian bahan dan biaya produksi kami bekerja sama dgn pengusaha rekanan.

Saat ini pemesan hanya guruยฒ SMP itupun baru sebaagian yg terpenuhi. kalau guruยฒ tiangkat SD baru pesan sebagian kecil. Sedangkan guru TK PAUD belum kami tawari.
Yg membutuhkan bisa dari guru manapun ASN, PPPK ataw pihak swasta, sbb batik kasumedangan merupakan program pemerintah daerah dan siapapun bisa memiliki.
Kami menjual sifatnya tdk memaksa, harga yg tellah disepakati 200.000 dibayar dari uang ibu bpk guru masingยฒ (Tidak Dibayar Dinas/Pemerintah). Kepada pembeli kami berikan keringanan bisa secara dicicil.

Hal senada saat media tabloid FBI melakukan konfirmasi ke kadisdik sumedang baik melalui telpon genggam dan WA belum ada jawaban.sampai saat berita akan dipublikasi.namun bapak kabid SMP melalui telpon dan WAย  menyampaikan kepada Ceo FBI bahwa dinas pendidikan tidak pernah mengeluarkan perintah langsung ke para guru baik ASN , PPPK dan honorer untuk membeli kain batik kasumedangan .bahkan kabid SMP menyampaikan bahwa pihaknya baru tahu adanya kasus jual beli kain batik kasumedangan tersebut.

setelah mendapatkan telpon dan wa dari ceo media FBI. untuk mendapatkan keberimbangan berita terkait jual beli kain batik kesumedangan tersebut ceo FBI mendapatkan stetmen langsung dari kabid SMP kabupaten sumedang.yang menyampaikan semua itu terkait jual beli kain batik kasumedangan dinas pendidikan tidak pernah ada perintah ke semua guru baik ASN, PPPK dan honorer untuk membeli kain batik kasumedangan tersebut .kalau ada jual beli batik itu pribadi sendiri.

Terkait adanya Keluhan keberatan dari para ASN.PPPK dan honorer dilingkungan dinas pendidikan sumedang yang diterima pihak redaksi FBI dan Dpc Lidik terkait harga kain batik kasumedangan yang dinilai mahal sekali, dan sangat memberatkan dengan harga sebesar rp. 200 ribu perbahan baju kain batik kasumedangan.

sebab harga jahitnya juga rata rata masih seketitar diangka rp. 100 ribu/ baju. Sedangkan bila dibandingkan beli baju batik sudah jadi rata rata bisa diharga 150 ribu sampai dengan 200 ribu sudah mendapatkan baju batik yang cukup baik dan layak pakai .

walau Keberatan yang dirasakan bagi guru atau TU ditingkat sekolah SMP narasumber menyampaikan bahwa pihak terpaksa beli karena dalam hal tersebut dirasakan ada keharusan dan di duga adanya edaran dari dinas dalam tata cara pemakaian seragam yang dipakai sehingga banyak yang beli kain batik kasumedangan tersebut.

Sehingga harapan Kami setelah adanya publikasi berita ini baik dari pihak Dinas Pendidikan Sumedang maupun Pihak Hj Purwaningsih sebagai supplaer kain batik kasumedangan bisa diadakan audensi

agar para guru ASN , PPPK dan honorer tahu bahwa dinas pendidikan sumedang tidak pernah ada MOU terkait jual beli batik kasumedangan dan tidak pernah memerintahkan para guru dilingkungan dinas pendidikan sumedang membeli kain.batik kasumedangan dari suppleir Hj .purwaningsih seperti yang sudah banyak beli kain batik kasumedangan tersebut.
Dan kalau ada yang beli itu sifatnya adalah pembelian secara pribadi personal pribadi guru guru tersebut. Dan tidak ada instruksi dari dinas pendidikan sumedang.

Adit sutyana juga menyampaikan penyesalannya mau menerima tawaran dari hj purwaningsih sebagai mediasi mempertemukan antara pihaknya dengan ketua Dpc Lsm lidik Dan kabiro FBI , sehingga dirinya juga sebagai subyek berita yang disampaikan ke ceo FBI ;kutipan pesan singkat adit sytyana ke ceo FBI :

Oesep terutama dari Disdik Sumedang dapat menerima audensi dari LSM LIDIK sebagai mana surat permohonanya sudah disampaikan,agar kami mendapatkan kejelasan terkait dugaan adanya markup pengadaan bahan batik Kasumedangan supaya semuanya menjadi clear,Dan kami juga bisa menjelaskan kepada para Guru ASN maupun PPPK juga honorer yang berkeluh kesah kepada Kantor Fokus Berita Indonesia maupun Rumah Kedaulatan LSM LIDIK,pungkas Oesep.( red. Ldk/ fbi )

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments