Rabu, Januari 22, 2025
BerandaADVERTORIALKetua DPRD Kaltim: Petani Masih Jauh dari Kata Sejahtera

Ketua DPRD Kaltim: Petani Masih Jauh dari Kata Sejahtera

Samarinda – Petani masih jauh dari kata sejahtera, itulah sepenggal pernyataan yang dilontarkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Samsun.

Pernyataan tersebut merupakan ungkapan Muhammad Samsun saat memperingati Hari Tani Nasional 24 September setiap tahunnya.

Sebagai informasi, 24 September diperingati sebagai Hari Tani Nasional sesuai dengan persetujuan Presiden RI Ir. Soekarno pada tahun 1960. Hal tersebut merupakan bentuk ungkapan untuk mengenang sejarah perjuangan petani terbebas dari penderitaan.

Menurut Samsun, saat ini petani masih sulit untuk berproduksi secara maksimal. Salah satu penyebabnya adalah harga pupuk yang mahal.

Selain itu harga pasar yang tidak stabil, ketika sedang panen harga anjlok namun sebaliknya ketika tidak panen justru naik.

Bila melihat secara data, petani saat ini mampu memproduksi dengan jumlah besar.

Namun, hal tersebut juga perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai seperti pengairan, bibit unggul dan pupuk.

“Namun masyarakat kerap kesulitan mendapatkan pupuk, pun dapat pasti harganya tinggi. Akhirnya produksi petani tidak bisa mencukupi biaya hidup. Sementara, jika tidak diberikan pupuk maka produktivitas akan menurun. Ketika itu, berarti pendapatan petani menjadi kecil,” jelas Samsun.

Maka menurutnya, perlu ada campur tangan pemerintah, kehadiran pemerintah untuk mengatur regulasi distribusi pupuk untuk mencari pupuk yang relatif lebih murah dibandingkan harga sekarang.

“Berbicara dukungan pemerintah, saya tidak melihat ada keseriusan terhadap petani kita. Kita lihat saja permasalahan agraria yang terjadi. Permasalahan lahan, banyak lahan pertanian justru dialihfungsikan menjadi lahan tambang, kemudian dana APBD. Bila ditelaah lagi APBD dari pemerintah untuk pengembangan pertanian sangat minim sekali.” jelas legislator dari fraksi PDI Perjuangan tersebut.

Kalau dari jumlah Rp 15 Triliun, yang diberikan kepada Dinas Pertanian paling tidak sekitar Rp 65 Miliar saja, bahkan tidak sampai satu triliun.

“Saya melihat banyak sekali program-program yang harus dilaksanakan oleh Dinas Pertanian untuk mengembangkan pertanian, tapi bila dananya dibatasi segitu masih jauh sekali” pungkasnya. ***

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments