Pada bulan Mei 2020 lalu, South China Morning Post (SCMP) melalui situsnya menyebutkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan angka kematian anak tertinggi karena Covid-19 [1].
Berdasarkan data Satgas Covid-19, Senin, 19 Oktober 2020, untuk kelompok usia dibawah 18 tahun sebanyak 1.7% atau 214 orang dinyatakan meninggal karena Covid-19 [2].
Jumlah ini dikatakan SCMP lebih tinggi dari Amerika dan Brazil.
Hingga saat ini, pemerintah telah melaksanakan berbagai strategi komunikasi untuk mengedukasi protokol kesehatan kepada masyarakat.
Langkah-langkah besar seperti Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) [3] dan pelaksanaan pendidikan jarak jauh [4] telah dilaksanakan.
Akan tetapi faktanya, data korban anak sebagai kelompok rentan terus bertambah. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan strategi komunikasi yang tepat diterapkan kelompok sasaran yang spesifik, khususnya pada anak anak usia sekolah dasar.
Upaya storytelling melalui Komik “Sehat Ceria di Masa Pandemi” sebagai strategi komunikasi persuasif Pusat Studi Komunikasi Kesehatan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran pada masyarakat di Kabupaten Sumedang.
Kegunaan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi yang tepat dalam membiasakan anak hidup sehat selama masa pandemi Covid-19.
Komik “Sehat ceria di masa pandemi “diharapkan dapat menjadi sebuah prototype model dalam edukasi protokol kesehatan yang tepat kepada kelompok sasaran yang spesifik yaitu anak usia sekolah dasar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Method Research (MMR). Metode ini mengkombinasikan metode kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan prioritas, maka dipergunakan penelitian kuantitatif dengan urutan (sequence), Setelah ditemukan hasil dari survei kuantitatif selanjutnya dilakukan penelitian kualitatif.
Cara ini, adalah desain penelitian yang menggunakan explanatory sequential [5].
Luaran yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah Jurnal internasional bereputasi tahun pertama dan ketiga.
Diterbitkannya Komik “Sehat Ceria di Masa Pandemi“ seri pertama dan terdaftar sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Artikel di Jurnal Nasional terakreditasi peringkat 1-3. Dan diterbitkan dalam prosiding seminar internasional bereputasi.
Tahun kedua direncanakan luaran berupa seminar internasional, kemudian untuk luaran tambahan jurnal nasional terakreditasi di tahun 2.
Oleh: Dr. Susanne Dida. MM.K (epala Pusat Studi Komunikasi Kesehatan -Fikom Unpad