Tanggapi Fitnah Yang Beredar Ditengah Warga, Begini Penjelasan Pemerintah Desa Sentul
Lumajang,wwwFBIfokusberitaindonesia.com-pasca pemberhentian sekdes sentul kecamatan sumbersuko kabupaten Lumajang (Jatim) yang sudah sesuai tahapan dan prosedur. Muncul pro dan kontra dari berbagai kalangan, diduga dari pihak yang kontra berupaya memutar balikan fakta (dipelintir). Tentunya hal ini berpotensi membuat kegaduhan ditengah masyarakat desa sentul. Penggiringan opini yang menyesatkan disenyalir selalu digulirkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan mau merusak kenyamanan warga. Indikasi ada kepentingan politik oknum yang terindikasi sakit hati menunggangi dibelakangnya dengan memainkan strategi adu domba. Bahkan munculnya berita yang tidak berimbang, tanpa konfirmasi kepada pihak desa dan tidak sesuai fakta. Dianggap itu adalah bentuk provokasi dan penyesatan yang tidak berdasar (Luapan rasa sakit hati).Sabtu (01/07/2023).
Menanggapi hal tersebut Pihak pemerintah Desa sentul melalui Mohamad Syafiul Anam SPd staf pemerintahan menjelaskan. Karena kepala desa kondisi sakit dan masih dalam tahap pemulihan. Bahwa beredarnya kabar baik dari oknum yang diduga sakit hati dan mempunyai kepentingan. Dirinya menjelaskan bahwa musdes pertama guna penyusunan pelaksana RKP tahun 2022, untuk pembangunan 2023. Telah ditanda tangani oleh tim penyusun RKP, dan sudah dibahas ditetapkan serta disahkan oleh BPD. Semua anggaran APBDes tahun 2023 sudah dibahas, mulai dari rancangan ditetapkan, disahkan serta ditanda tangani oleh BPD.
“Sekarang BPD tidak berani diajak kumpul untuk munsyawah, disenyalir takut kebongkar. Mereka tidak mau terus terang kepada warga tapi malah justru semua dipelintir, seolah-olah semua tanpa musyawarah.”Ucapnya.
Masih menurut Anam, yang dimaksud tidak transparan pihak desa yang mana, dia mempersilahkan siapa saja yang mau ngecek termasuk fisik bangunan. Disebutkan juga bahwa ada oknum yang meminta uang bangunan ketahanan pangan dikerjakan olehnya dengan meminta anggarannya. Dan menawari kades dan perangkat desa minta berapa, namun hal tersebut ditolak oleh pihak desa karena rawan korupsi. Masalah pembangunan dreanase yang dusun kembangpun dipelintir, padahal pihak desa sudah berupaya menyurati BPD untuk musyawarah tapi selalu tidak mau. Kata Anam ketika ada korupsi mereka (BPD) diam dan indikasi berusaha membelanya. Saat diajak transparan malah keberatan dan munculnya fitnah yang diduga memprovokasi warga dengan memutar balikan fakta yang ada.
“Kami merasa heran,ketika dana desa dikorupsi oleh perangkat desa yang diberhentikan semua diam. Saat diajak transparan malah dijadikan fitnah sebagai bahan provokasi, semua akan terbongkar saat dikumpulkan oleh pemda atau kecamatan.” Paparnya.
Hal itu dikuatkan oleh Belqis bendahara desa, bahwa semua tahapan sudah dilalui termasuk musdes. Waktu BPD tanda tangan terdokumentasi, tim monitoring dari kecamatan sumbersuko sudah turun ke lapangan mengecek terkait pembangunan. Dirinya berharap apabila ada yang minta penjelasan dipersilahkan datang kekantor desa sentul. Agar tidak menjadi fitnah ditengah masyarakat, menurutnya setiap langkah dan program desa indikasi sengaja dihambat. Disinilah diputar balikan faktanya untuk memprovokasi warga, seolah-olah pemdes bertindak semaunya sendiri.
“Silahkan siapa saja yang mau menanyakan kejelasan dan keterbukaan, datang saja kekantor desa sentul. Untuk menghindari fitnah yang tidak sesuai fakta sebenarnya. ” Tandasnya.
Ditambah komentar Anshori kasun wangkit, yang menyatakan mayoritas komponen masyarakat yang ada di desa sentul menginginkan kemajuan dan kemakmuran desanya. Namun disayangkan karena masih ada beberapa oknum yang mengadu domba. Opini yang berkembang ditengah warga sekarang semua fitnah, pingin maju pemikirannya makin mundur.
“Kami heran kenapa tidak ada yang melihat kebelakang, seperti apa pemerintahan desa yang dulu, pingin maju tapi pemikirannya makin mundur saja.” Kelakarnya.
Menurut kasun wangkit ini, kritik yang membangun itu sangat perlu, tapi harus obyektif. Dia menginginkan kepedulian masyarakat ya