Pemupukan berimbang adalah salah satu kunci meningkatkan produktivitas, pupuk hayati granul SEMOK merupakan paket dalam pemupukan berimbang. Dengan menurunnya alokasi subsidi pupuk.
“Pupuk hayati granul SEMOK itu penting dalam kesehatan tanah sebab, mikroba yang dikandung pupuk hayati dianalogikan sebagai “koki/juru masak” di dalam tanah. Sebagai “koki” mikroba tersebut menjalankan berbagai siklus hara di dalam tanah sehingga tanaman dapat menyerap hara lebih efisien dan keberlangsungan tanah sebagai media tumbuh tanaman dapat menjadi baik. Pupuk hayati granul SEMOK mengandung mikroba seperti Azotobacter sp, Stertomyces sp, Bacillus sp, Trichoderma Viridae, Lactobacillus sp, dan Rhizobium sp”. ungkap Wahyu sebagai produsen CV GEMA TANI ETAM.
Pupuk hayati granul SEMOK memiliki peran tersendiri bagi pertumbuhan dan hasil tanaman. Peran tersebut antara lain sebagai penyedia hara dan membantu mengatasi kelangkaan pupuk anorganik/kimia termasuk memfasilitasi penyediaan hara secara tidak langsung dengan memacu pertumbuhan tanaman dan proteksi tanaman.
Wahyu menjelaskan pupuk hayati (biofertilizer) seringkali dianggap sebagai pupuk organik. Kekeliruan ini sepertinya sepele, namun bisa berakibat fatal jika terdapat kesalahan dalam menggunakannya.
Pupuk hayati atau mikroba telah dikenal sebagai penambat N, pelarut P dan perombak bahan organik. Selain itu, dengan pupuk hayati granul SEMOK tanaman juga dapat terjaga dari pathogen. Selain sebagai solusi dalam pengurangan kebutuhan pupuk kimia, pupuk hayati granul SEMOK juga mempunyai manfaat lain.
“Pengembangan pupuk hayati granul SEMOK dapat mengurangi cekaman salinitas dan mengurangi cekaman kekeringan, namun memang terdapat beberapa tantangan seperti popularitasnya yang masih rendah sehingga fungsi pupuk hayati granul SEMOK belum banyak diketahui dan teknik aplikasi pupuk hayati granul SEMOK juga terkadang masih tidak di pahami oleh petani ,” ungkap Wahyu.
Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, limbah ternak, dan lain-lain yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota.
Pupuk organik sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Definisi tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan C-organik atau bahan organik daripada kadar haranya.
Sedangkan istilah pupuk hayati granul SEMOK merujuk pada inokulan berbahan aktif organisme atau mikroba hidup yang berfungsi untuk menambat hara tertentu atau memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman. Dan tersedianya hara ini dapat berlangsung melalui peningkatan akses tanaman terhadap hara misalnya oleh cendawan mikoriza arbuskuler, pelarutan oleh mikroba pelarut fosfat, pelarut kalium maupun perombakan oleh fungi, aktinomiset atau cacing tanah.
Tantangan pengembangan pupuk hayati granul SEMOK ke depan banyak terkait dengan seberapa besar pengetahuan pengguna tentang manfaat pupuk hayati granul SEMOK dan seberapa praktis cara aplikasinya.
Fenomena perubahan iklim memerlukan inovasi baru dalam formulasi pupuk hayati granul SEMOK untuk membantu tanaman mengendalikan cekaman biotik (hama dan penyakit) dan cekaman abiotik/lingkungan (salinitas, kekeringan, dll).
Apalagi, mikroba asli dari tanah Indonesia memiliki keragaman tinggi dan masih belum banyak dieksplor untuk dikembangkan sebagai pupuk hayati yang mampu membantu tanaman mengendalikan cekaman biotik dan abiotik.Serta dapat meningkatkan produktifitas tanaman.
Pupuk hayati granul SEMOK diproduksi di Balikpapan dan telah memiliki ijin edar dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia Nomor 03.01.2023.1057. CV Gema Tani Etam berharap dapat bersinergi dengan Pemerintah dan Perkebunan Kelapa Sawit, karena potensi Kalimantan Timur yang memiliki lahan perkebunan kelapa sawit cukup luas ditambah lagi dengan banyaknya petani plasma yang tentunya mereka menginginkan adanya peningkatan dalam jumlah hasil panen.
”Sehingga kami selaku pelaku usaha dapat berkonstribusi terhadap lingkungan dan ekonomi di Kalimantan Timur melalui kerjasama dengan pemerintah, perusahaan maupun petani plasma” ucap Wahyu. ***