Rabu, Januari 22, 2025
BerandaFOKUS BERITA JABARPangandaranKeterampilan Guru Yang Meningkat , Akan Melahirkan Bibit Yang Hebat

Keterampilan Guru Yang Meningkat , Akan Melahirkan Bibit Yang Hebat

Keterampilan Guru Yang Meningkat, Akan Melahirkan Bibit Yang Hebat.

Pangandaran
www tabloidfbi.com-Kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023 tingkat Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran berlangsung meriah.

Andi ketua Pelaksana Kegiatan FTBI tingkat Kecamatan Mangunjaya mengatakan kegiatan ini sebagai salah satu upaya melaksanakan salah satu program yaitu revitalisasi bahasa ibu, ini sesuai program balai bahasa Ibu tingkat Provinsi serta dari Disdikpora Pangandaran.

Dikatakan Dia, untuk tahun ini kegiatan FTBI digelar di SDN 4 Mangunjaya, antusiasmenya sangat terasa sekali,bukan hanya peserta mata lomba saja yang datang, baik Kabid Pembinaan SD dari Disdikpora Pangandaran, Korwil Mangunjaya, Pengawas, Kepala Sekolah serta guru hadir di acara FTBI tahun ini.

“Dari 17 Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Mangunjaya, semua mengikuti dan mengirimkan peserta untuk mengikuti kegiatan Festival bahasa ibu ini, bahkan tahun ini lebih meriah dari tahun kemarin,” ungkapnya saat dihubungi melalui pesan Whatsapp Kamis, (28/9/2023) siang.

Dikatakan Andi, sesuai dengan juknis dari Disdikpora Pangandaran ada 7 mata lomba diantaranya sebagai berikut :

Pertama, Lomba Baca jeng Nulis Aksara Sunda, maksudnya untuk memelihara Aksara Sunda supaya Budaya Sunda itu kuat. Dari pemahaman menulis, pemahaman membaca, dengan adanya lomba ini sehingga nanti anak itu terwarisi oleh Budaya Sunda dari membaca dan menulis.

Yang kedua Nulis Carita Pondok (Carpon) menggunakan Bahasa Sunda supaya siswa paham, kebanyakan siswa di rumah kadang-kadang langsung menggunakan Bahasa Indonesia. Dengan adanya Lomba Mengarang Carpon sekaligus bisa menulis dengan menggunakan Bahasa Sunda yang baik dan benar, pada Bahasa Sunda sendiri ada bahasa untuk saya dan untuk orang lain, bagaimana untuk menghormati yang lebih tua dan lebih muda.

Yang ketiga Seni Sajak yang biasa di rangkai dari cerita jadi paragraf.

Yang keempat Ngadongeng, yaitu mengungkap cerita masa lalu atau sejarah, sejarah di satu daerah itu ada dongengnya, atau dongeng-dongeng masa lalu yang mengandung sejarah.

Lalu yang kelima Biantara atau Pidato menggunakan Bahasa Sunda, tapi temanya ditekankan untuk memelihara Sastra Sunda yang ada di kita.

Yang keenam Nembang pupuh mengembalikan lagi lagu-lagu yang dulu kala di antaranya Sinom, Dangdanggula, dll. karena di sekolah tidak diajarkan secara khusus makanya diadakan ekstra kulikuler.

Kemudian Yang ketujuh Ngabodor Sorangan (Borangan).

Andi menambahkan, yang menjadi Juara nantinya akan mengikuti Festival di tingkat Kabupaten Pangandaran.

Sebetulnya, ada sedikit kendala bagi para peserta yang mengikuti lomba carpon dan borangan menggunakan bahasa Sunda. Sebab mayoritas peserta didik di Kecamatan Mangunjaya itu berbicaranya menggunakan bahasa Jawa.

“Namun tidak menyurutkan motivasi kami sebagai tenaga pendidik untuk mengasah kemampuan anak yang mau mengikuti mata lomba, agar fasih berbicara bahasa Sunda,” paparnya.

Menurutnya, kata Dia, untuk tahun ini sangat berbeda dari tahun kemarin, responnya lebih bagus, semua elemen memberikan support yang maksimal.

Sangat terlihat dari peserta setiap mata lomba pesertanya full, kalau tahun kemarin ada satu mata lomba yang hanya diisi 2 peserta saja kalau enggak salah pada mata lomba borangan karena kesulitan juga.

“Semoga tahun depan lebih meriah lagi untuk memotivasi anak-anak, selain itu keterampilan gurunya juga harus terus meningkat, supaya melahirkan bibit yang hebat, bahkan kalau mau dari setiap sekolah ada anak yang berbakat lebih dari satu silahkan saja diikut sertakan, supaya kami bisa melihat bibit-bibit unggul di Kecamatan Mangunjaya,” ucapnya.(*)

Penulis ; Irmansyah

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments