[23/5 22.19] Edi Yanto Fbi Bekasi: Warga Cigoong Bosan Menanti Janji : Siap Demo Pemerintah Kab Bekasi
Bekasi,FBI. www.tabloidfbi.com – Sudah hampir lima puluhan warga terdampak langsung longsor tanah akibat terjangan dasyat arus sungai Cipaminggis belum juga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kab Bekasi, sebagian besar tanah, rumah warga sudah habis di terjang longsor, namun tidak mendapatkan penggantian lahan, warga seakan di biarkan menyelamatkan diri masing – masing.
Menurut warga sepuh yang tidak ingin di sebutkan namanya mengatakan kepada media, Selasa ( 23/3/2023 ) bahwa sudah hampir 10 tahun, keadaan seperti ini, dan sudah di laporkan oleh pihak Desa Sirnajati, dan Camat Cibarusah, dan juga sudah di kunjungi oleh Dewan, Seperti H.BN Holik, Budiyanto, H Mulyana dan pejabat yang berkompeten, namun bantuan yang datang hanya berupa sembako, padahal yang sangat di butuhkan warga adalah pengganti tempat tinggal mereka yang hanyut terbawa dasyatnya arus sungai Cipamingkis.
Namun di waktu Camat Cibarusah Kurnaefi ada sedikit harapan, yaitu di janjikan pafa tahun depan 2023, yaitu sekarang akan ada Dana Pergantian dari Pemerintah Kab Bekasi.
Muhamad Kurnaepi pernah mengatakan kepada media pada hari Senin, tanggal 19 Desember 2022 bahwa Pemkab Bekasi melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bekasi, akan melaksanakan program pengalihan rumah dan tanah bagi warga korban bencana.
Dan Pemerintah Kabupaten Bekasi akan memberikan ganti rugi berupa penggantian tempat tinggal kepada warga yang rumahnya terdampak longsor Sungai Cipamingkis di Kampung Cigoong Desa Sirnajati Kecamatan Cibarusah.
” Ada nanti ada program pengalihan rumah dan tanah yang akan disediakan oleh Pemerintah Daerah, termasuk bangunannya, tetapi dengan konsekuensi tanah yang ada saat ini akan dihibahkan menjadi tanah milik Pemerintah,” Ujar Kurnaefi kala itu, saat meninjau kondisi terakhir longsoran dataran bibir Sungai Cipamingkis.
Lebih lanjut, Kurnaepi menjelaskan, program tersebut rencananya akan direalisasikan di tahun anggaran 2023, yakni sekarang. Menurutnya, Pemerintah Daerah bisa saja merealisasikan pengalihan penggantian bangunan rumah di tahun ini, apabila warga tersebut memiliki tanah yang letaknya di tempat yang lebih aman.
“Jadi karena warga kami tidak memiliki tanah lain, maka program itu akan direalisasikan di tahun depan,” terangnya.
Program tersebut, kata Kurnaepi, merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, untuk keselamatan dan keamanan warga dari ancaman bencana, namun hingga saat ini belum terealisasi.
Hal senada juga di katakan Sekdes Sirnajati Desa Sirnajati, Syahrudin mewakili warganya menyambut baik program Pemerintah Daerah tersebut. Menurutnya, langkah tersebut sudah sangat tepat karena kawasan tersebut sudah sangat rawan sehingga membutuhkan solusi secepatnya. Terutama untuk warga yang masih bertahan menempati rumahnya, karena tidak punya lahan di tempat lain.
“Ya, warga kami menyambut baik setelah adanya kunjungan dari dinas terkait, mereka mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah. Apalagi di musim hujan sekarang ini, warga sangat khawatir. Beberapa warga bahkan sudah mengungsi ke tempat saudaranya.
Bahkan Sekdes beberapa waktu lalu mendatangi Dinas Tarkimtan dan mendapatkan informasi bahwa untuk warga Kp Cigoon Rt 03 Rw 01 Desa Sirnajati sudah di anggarkan, dan dalam waktu dekat akan di cairkan, hanya menunggu proses legalnya yaitu Perda.
Di tempat terpisah, Edi YP Sekjen DPP Generasi Rumah Patriot Indonesia akan mengawal dan mendampingi kepentingan warga Kp Doong, agar apa yang pernah di janjikan Pemerintah yaitu lahan pengganti, benar – benar terwujud, maka dalam waktu dekat akan melayangkan surat audensi ke pihak terkait, agar bukan hanya wacana, karena situasi sudah sangat genting.
Inilah beberapa warga yang terdampak dan kemungkinan akan menyusul.lainnya, yakni :
1. Bpk Ukar (alm) /ibu yuyun
2. Bpk Saonam
3. Bpk Durahman
4. Bpk Rohaman
5. Bpk Udin
6. Bpk Ading
7. Bpk Anim
8. Ibu Ocah
9. Bpk Rahmat
10. Ibu Anis
11. Bpk Warsad
Diketahui saat ini ada sebanyak 11 Kepala Kepala Keluarga yang rumahnya berada di pinggiran Sungai Cipamingkis yang terus mengalami longsor akibat debit air yang meningkat seiring dengan tingginya intensitas hujan belakangan ini. ( edi YP)